• Jelajahi

    Copyright © NUSANTARA NEWS | Berita Nusantara News Hari Ini
    Nusantara News

    Follow us on

    Ekonomi Tradisional Dinilai Efektif Kendalikan Inflasi, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Soroti Peran Desa

    NUSANTARA NEWS
    Jumat, 13 Juni 2025, 09.09.00 WIB Last Updated 2025-06-13T02:09:48Z

     


    NUSANTARANEWS | KARAWANG — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa ekonomi tradisional dapat menjadi penyeimbang sekaligus pelengkap kecanggihan teknologi digital dalam upaya pengendalian inflasi di Jawa Barat.


    Pernyataan tersebut disampaikan Dedi, yang akrab disapa KDM, saat membuka acara High Level Meeting (Pasamoan Agung) Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah se-Jawa Barat di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang, Rabu (11/6).


    Menurut KDM, pendekatan ekonomi berbasis tradisi harus tetap menjadi pijakan utama dalam kebijakan pembangunan ekonomi daerah. Ia membagi kerangka ekonomi tradisi Jawa Barat ke dalam dua karakter besar: hamparan pedesaan dan hamparan perkotaan.


    "Hamparan pedesaan itu harus menjadi pusat produksi. Prinsip ekonomi orang Sunda itu sederhana: saeutik mahi, loba nyesa (sedikit cukup, banyak bersisa)," kata KDM dalam sambutannya.


    KDM juga menyoroti mahalnya biaya sewa lahan pertanian yang menjadi salah satu beban bagi para petani. Untuk itu, ia mendorong penataan kembali desa-desa di Jawa Barat agar berfungsi sebagai pusat produksi pangan.


    Ia menambahkan, pemanfaatan lahan kosong di halaman rumah dengan menanam komoditas seperti cabai dan sayuran adalah bentuk nyata dari ekonomi tradisi yang bisa dilakukan masyarakat. Di sisi lain, ia juga mendorong pemanfaatan teknologi digital, termasuk kecerdasan buatan (AI), dalam mendukung pertanian modern.


    "Negeri ini kaya. Kita punya digital, punya manual, punya ekonomi berbasis teknologi, dan ekonomi berbasis tradisi," ujarnya.


    Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Muhamad Nur, turut mengapresiasi pendekatan ekonomi tradisional dalam pengendalian inflasi. Ia menilai bahwa nilai-nilai luhur dari para leluhur masih relevan dan bisa diadaptasi dalam konteks era digital.


    “Ekonomi tradisional itu penting, karena ada nilai-nilai luhur di dalamnya yang bisa menjadi pedoman dalam menjaga ketahanan pangan,” ujar Nur.


    Nur juga menegaskan komitmen BI Jabar dalam mendukung pembiayaan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan para petani di Jawa Barat. Hal ini dinilai penting agar sektor pertanian memiliki sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing di era modern.


    “Peningkatan investasi akan didorong dari sisi pendidikan. Diciptakan pendidikan-pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja terampil dan siap digunakan,” tambahnya.


    (Red)


    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU