NUSANTARANEWS | PAPUA — Dua orang pekerja kayu menjadi korban penganiayaan berat yang diduga dilakukan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap XVI Yahukimo. Kejadian nahas ini berlangsung di Kampung Samboga, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Senin (16/6/2025).
Akibat insiden tersebut, satu korban bernama Udin (35), warga asal Makassar, dilaporkan meninggal dunia. Sementara itu, rekannya, Edi Suparman (50), asal Jawa, mengalami luka parah akibat serangan senjata tajam dan panah di bagian kepala dan tubuhnya.
Peristiwa ini mulai terungkap saat seorang warga Yahukimo bernama Markus, yang diketahui sebagai pemilik hak ulayat di lokasi kejadian, menginformasikan kepada Hj Milda bahwa telah terjadi serangan di area penebangan kayu. Hj Milda kemudian melapor ke Polres Yahukimo pada pukul 11.02 WIT.
Sekitar pukul 11.10 WIT, tim dari Polres Yahukimo yang dipimpin oleh Kabag Ops AKP Nur Wahyu, S.Sos., langsung bergerak ke lokasi kejadian. Tim kemudian mengevakuasi para korban.
Korban selamat, Edi Suparman, tiba di RSUD Dekai sekitar pukul 12.38 WIT dan langsung mendapatkan perawatan intensif oleh tim medis yang dipimpin dr. Ego. Jenazah Udin sendiri tiba di ruang jenazah rumah sakit pukul 14.09 WIT dan dilakukan pembersihan oleh tenaga medis.
Udin (35): Meninggal dunia akibat luka bacok di tangan kanan dan kiri, betis, serta leher.
Sementara, Edi Suparman (50) Masih sadar dengan luka panah di pelipis mata kanan dan kepala sebelah kanan, luka bacok di tangan kiri, punggung, dan kepala bagian atas.
Kedua korban diketahui telah berada di lokasi sejak 14 Juni 2025 untuk mencari kayu. Menurut keterangan Edi Suparman, pelaku membawa senjata api dan menyerang menggunakan senjata tajam berupa parang serta panah.
Berdasarkan hasil analisis, pelaku diduga kuat merupakan anggota OPM Kodap XVI Yahukimo di bawah pimpinan Elkius Kobak. Aparat menduga serangan ini merupakan bagian dari aksi kekerasan bersenjata yang kerap dilakukan kelompok tersebut di wilayah pegunungan Papua.
Terkait insiden ini, pihak keamanan telah mengambil langkah-langkah siaga. Koordinasi telah dilakukan dengan Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Tommy, dan Dansatgas Yonif 1 Marinir, Letkol Mar Siswanto. Kedua pihak disiagakan untuk antisipasi kemungkinan aksi lanjutan.
Pihak keamanan mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di lokasi yang jauh dari permukiman, baik siang maupun malam hari, guna menghindari kejadian serupa. Kodim dan Satgas Pamtas juga disarankan untuk mengambil langkah ofensif agar kelompok bersenjata menjauh dari wilayah kota dan kembali ke hutan.
(Ismet)