NUSANTARANEWS | SUKABUMI – Seorang ayah bernama Ramdan, atau akrab disapa Babam, warga Kampung Sukatani RT 001/003 Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, menyampaikan keluhannya terkait pelayanan di Rumah Sakit Betha Medika.
Ramdan, yang juga Ketua PAC Barisan Pejuang Demokrasi (BAPEKSI) Palabuhanratu, mengungkapkan kekecewaannya setelah membawa putrinya, Sinta Nur Ramdan, untuk menjalani kontrol pascaoperasi akibat cedera alat vital yang dialami karena jatuh dari sepeda. Operasi tersebut ditangani oleh dr. Johanna Sharon C, Sp.OG, dan sesuai jadwal, pasien diminta kembali kontrol pada Selasa, 26 Agustus 2025.
Namun, setibanya di rumah sakit, Ramdan mendapati dokter yang seharusnya menangani putrinya justru tidak hadir karena cuti. "Saya datang jauh-jauh sesuai jadwal kontrol yang diberikan. Tapi anehnya, dokter malah cuti. Bagaimana bisa jadwal diberikan, sementara dokter yang bersangkutan tidak ada? Pelayanan seperti ini jelas mengecewakan," ujar Ramdan kepada awak media, Selasa (26/8/2025).
Ramdan menilai hal ini menunjukkan kurangnya profesionalitas dan koordinasi pihak rumah sakit. “Ini bagaimana profesionalnya seorang dokter? Pasien sudah diarahkan berobat jalan, sudah dijadwalkan kontrol, tapi malah tidak ada kepastian pelayanan. Seharusnya rumah sakit memberi informasi lebih awal, agar pasien tidak dirugikan," tegasnya.
Ia berharap pihak RS Betha Medika dapat memperbaiki sistem layanan, terutama dalam memberikan kepastian jadwal dokter kepada pasien.
Saya hanya ingin ada kepastian dan pelayanan yang lebih baik. Karena ini menyangkut kesehatan anak saya dan juga kenyamanan pasien lain," tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RS Betha Medika belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan tersebut.
(Ismet)