NUSANTARANEWS | ACEH - TNI bergerak cepat mendukung percepatan pemulihan jaringan listrik di Provinsi Aceh setelah banjir besar pada 26 November 2025 merobohkan sejumlah Tower Tegangan Tinggi (TTT) PLN di Kabupaten Pidie. Kerusakan terjadi pada beberapa titik jaringan transmisi milik UPT PLN Banda Aceh yang terdampak langsung akibat bencana tersebut.
Sebagai langkah awal penanganan, TNI mengoperasikan pesawat Hercules untuk mengangkut materiel tower emergensi yang dibutuhkan dalam proses pemulihan kelistrikan. Kloter pertama pengiriman diberangkatkan pada 27 November 2025 pukul 08.20 WIB dan dijadwalkan tiba di Aceh pukul 11.44 WIB. Pengiriman ini menjadi tahap awal masuknya logistik vital bagi penegakan kembali jaringan transmisi yang rusak.
Adapun kerusakan jaringan terjadi pada segmen Arun–Birun, di mana traves line dan traves GSW mengalami patah. Kondisi tersebut turut berdampak pada jalur Birun–Peusangan sehingga memerlukan penanganan cepat untuk mencegah gangguan yang lebih luas terhadap distribusi listrik bagi masyarakat.
Di lapangan, TNI mengerahkan sejumlah personel dari berbagai satuan untuk memperkuat operasi pemulihan. Total 46 prajurit diterjunkan, terdiri dari 25 prajurit Yon Zipur, 10 personel Bekangdam, 5 personel Komlek, dan 6 personel Pomdam. Dukungan ini dilengkapi materiel berupa 3 truk kargo pengangkut tower emergensi, 2 set HT Hybrid, 15 set HT Icom, serta 1 unit genset guna mendukung operasional tim di area terdampak.
Melalui dukungan personel dan logistik tersebut, TNI menegaskan komitmennya dalam membantu pemulihan infrastruktur vital dan layanan kelistrikan di Aceh. Kehadiran TNI dalam operasi ini menjadi wujud nyata peran aktif dalam menjaga stabilitas serta mempercepat pemulihan pascabencana agar layanan kepada masyarakat dapat kembali normal secepat mungkin.
(Sumber: Puspen TNI)
(Editor: Ismet)
