• Jelajahi

    Copyright © NUSANTARA NEWS | Berita Nusantara News Hari Ini
    Nusantara News

    Follow us on

    Warga Kurang Mampu Penderita Kanker Payudara Stadium 4, Butuh Uluran Tangan

    SuaraSulawesi.com
    Selasa, 25 Februari 2020, 09:33 WIB Last Updated 2020-02-25T02:33:57Z

    JBN NEWS ■ Sampai saat ini penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang dianggap paling menakutkan, termasuk kanker payudara.

    Seperti yang dialami Ibu Burhani (53) warga desa sepakat, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara yang kini terbaring lemah di RS Hikmah Masamba karena kanker payudara stadium 4 yang ia derita.

    Menurut pengakuan Yasni (26), putri Burhani, bahwa ibunya sudah menderita sakit kanker payudara sudah setahun lebih lamanya. Ia katakan kalau ibunya sebelumnya penah berobat kampung namun tidak berhasil.

    "Mama sebelumnya pernah berobat kampung, tapi tidak mempan, nanti sudah parah baru kami bawa kerumah sakit. Kami tidak tahu kalau ternyata sakit yang diderita mama ternyata kanker payudara," terang Yasni, Selasa (25/2/2020).


    Karena sakit sudah parah, Ibu Burhani dilarikan ke rumah sakit RS Wahidin Makassar dengan menggunakan BPJS. Dan selama di RS tersebut, kata Yasni, mamanya menjalani 7 kali kemoterapi hingga operasi.

    Namun yang membuat Yasni pilu saat merawat ibunya itu pada saat dokter memberikan resep dan menyarankan dirinya untuk beli obat diluar, akan tetapi obat tersebut tak sanggup dibeli karena tak punya biaya.

    "Saya sedih kak pada saat mama dirawat, kami diberi resep dokter untuk membeli obat, namu kami tidak punya uang, untuk kebutuhan kami sehari-hari saja merawat mama itu tidak cukup," ucapnya sambil meneteskan air mata.

    Bahkan ia katakan, saat ini mamanya disarankan oleh dokter yang merawat ibunya sebelumnya harus kembali menjalani kemo ke 4 (operasi) lagi di Makassar.

    "Mama ini harus ke makassar lagi untuk menjalani kemo ke-4, tapi kami belum punya uang. Meskipun ada bantuan dari pihak keluarga tapi itu hanya untuk keperluan kami disini sehari-hari," akunya sedih.

    Perempuan dua anak ini katakan bahwa selama ibunya sakit, ia dan kakak perempuannya saja yang merawat, sementara kakaknya yang lelaki berada di Malaysia bersama keluarganya.

    "Kami tidak bisa terlalu berharap banyak sama kakak yang di Malaysia, dia juga kehidupannya susah karena juga menghidupi anak dan istrinya," terangnya.

    Oleh karena itu, Yasni sangat berharap ada uluran tangan dari siapapun untuk membantu perawatan serta kesehatan ibunya karena tinggal ibunya orang tua satu-satunya yang ia miliki sepeninggal bapaknya beberapa tahun yang lalu.

    ■ YP/JBN
    @JBN NEWS | Jaringan Berita Nasional


    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU