SUARASULAWESI.com, Ukraina — Puluhan ribu warga India yang terdampar di Ukraina, mendarat di Delhi pada Senin dari Budapest, Hongaria.
Selama seminggu terakhir, lebih dari 10.000 orang India telah dievakuasi dari Ukraina di bawah Operasi Gangga. Kecuali Kharkiv dan Sumy, hampir semua orang India dari sisa wilayah Ukraina telah dievakuasi, Selasa (8/3).
Sementara itu, pasukan Rusia mengintensifkan penembakan di kota-kota di pusat Ukraina, utara dan selatan, kata seorang pejabat Ukraina, membatalkan upaya untuk mengevakuasi warga sipil yang terkepung. Dengan pemimpin Ukraina yang mendesak rakyatnya untuk berperang di jalan-jalan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengalihkan kesalahan atas invasi tersebut, dengan mengatakan serangan Moskow dapat dihentikan “hanya jika Kyiv menghentikan permusuhan.”
Seorang pejabat Ukraina mengatakan kondisi bencana terjadi di pinggiran kota di sekitar Kyiv, yang membuat frustrasi upaya untuk mengevakuasi warga sipil.
Jumlah warga Ukraina yang dipaksa meninggalkan negara mereka meningkat menjadi 1,5 juta, dan retorika Kremlin meningkat, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa status negara Ukraina dalam bahaya. Dia menyamakan sanksi Barat terhadap Rusia dengan "menyatakan perang."
Berikut perkembangan terbarunya:
PM Modi berbicara kepada Putin, mendesaknya untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan Zelensky
Perdana Menteri Narendra Modi berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dimana kedua pemimpin membahas situasi yang berkembang di Ukraina. Putin memberi tahu PM Modi tentang status negosiasi antara tim Ukraina dan Rusia, kata sumber pemerintah.
Perdana Menteri mendesak Putin untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan Zelenskyy, di samping negosiasi yang sedang berlangsung antara tim mereka.
PM Modi mengapresiasi pengumuman gencatan senjata dan pembentukan koridor kemanusiaan di beberapa bagian Ukraina, termasuk Sumy.
Menurut sumber pemerintah, PM Modi menekankan pentingnya evakuasi aman warga India dari Sumy sedini mungkin. Putin meyakinkan Perdana Menteri tentang semua kemungkinan kerja sama dalam evakuasi mereka yang aman. (red)
