• Jelajahi

    Copyright © NUSANTARA NEWS | Berita Nusantara News Hari Ini
    Nusantara News

    Follow us on

    Tragis, Ibu dan Anak Ditemukan Meninggal Berpelukan dalam Bencana Banjir di Palabuhanratu

    NUSANTARA NEWS
    Jumat, 07 Maret 2025, 18.53.00 WIB Last Updated 2025-03-08T20:25:49Z

     


    NUSANTARANEWS | SUKABUMI  – Tim evakuasi menemukan dua korban jiwa akibat bencana banjir yang melanda wilayah Palabuhanratu pada Jumat (7/3/2025). Korban yang ditemukan adalah seorang ibu, Neng Santi (39), dan anaknya, Putri Azahra (3). Keduanya ditemukan dalam kondisi berpelukan di belakang rumah mereka di Kampung Gumelar, RT 02/22, dalam keadaan tertimbun material sampah dan puing-puing rumah yang roboh.


    Menurut keterangan saksi Haerul (29), anggota Basarnas yang terlibat dalam pencarian, korban ditemukan sekitar pukul 13.30 WIB setelah tim penyelamat menyisir lokasi bencana.


    Banjir yang terjadi di Palabuhanratu pada Kamis malam (6/3/2025) disebabkan oleh luapan Sungai Cipalabuan. Berdasarkan kesaksian Ardiansyah (38), sebelum kejadian, ia sempat melihat Neng Santi menggendong anaknya di teras rumah sambil meminta pertolongan saat air mulai naik. Namun, ia tidak berani menolong karena arus yang semakin deras.


    Saksi lain, Iman Rahmat Wibawa (54), juga melihat korban dari jendela rumahnya dan sempat mengajak mereka untuk segera menyelamatkan diri. Namun, Neng Santi tidak memberikan respons. Ketika air semakin tinggi dan situasi semakin berbahaya, saksi memilih mengevakuasi keluarganya terlebih dahulu ke tempat yang lebih aman. Setelah situasi sedikit mereda, korban dan anaknya tidak terlihat lagi, sementara rumah mereka sebagian sudah roboh.


    Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Palabuhanratu untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan dokter tidak menemukan tanda-tanda kekerasan, dan dipastikan korban meninggal akibat tertimbun material banjir serta reruntuhan rumah.


    Pihak keluarga menolak autopsi lebih lanjut dan menerima kejadian ini sebagai musibah. Jenazah ibu dan anak tersebut akan segera dimakamkan di kampung halaman mereka.


    Peristiwa ini menjadi pengingat akan bahaya bencana alam dan pentingnya evakuasi dini saat terjadi banjir. Pihak berwenang mengimbau warga di daerah rawan untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengungsi jika kondisi cuaca memburuk.


    (Ismet)

    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU