NUSANTARANEWS | SUKABUMI – Pihak pengelola parkir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang menyebut adanya penahanan KTP salah seorang pengunjung berinisial RO. Mereka menegaskan bahwa peristiwa tersebut hanyalah kesalahpahaman antara petugas parkir dan pengunjung, bukan bentuk tindakan sewenang-wenang.
Menurut keterangan pihak pengelola parkir RSUD Palabuhanratu Abor, kejadian tersebut bermula saat RO hendak keluar dari area parkir tanpa menunjukkan karcis parkir. Sebagai langkah antisipasi keamanan, petugas kemudian meminta KTP RO untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut benar miliknya.
"Permasalahan itu sebenarnya tidak benar seperti yang diberitakan. Ini hanya kesalahpahaman. Petugas kami meminta KTP karena pengendara tidak bisa menunjukkan karcis parkir. Itu prosedur standar untuk memastikan kendaraan tersebut benar milik yang bersangkutan," jelas Abor, Kamis (13/11/2025).
Pihak pengelola menegaskan, langkah tersebut dilakukan semata-mata untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti penyalahgunaan atau pencurian kendaraan di area parkir rumah sakit.
"Intinya, ini bentuk kehati-hatian kami agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah semuanya jelas, KTP langsung dikembalikan dan masalah selesai," tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh RO, pengunjung yang sempat terlibat dalam kejadian tersebut. Ia mengakui bahwa insiden itu hanya salah paham antara dirinya dan petugas parkir, dan kini permasalahan sudah diselesaikan dengan baik.
"Iya, itu hanya kesalahpahaman saja. Sekarang sudah selesai dan tidak ada masalah lagi. Petugas juga sudah menjelaskan maksudnya," ujar RO.
Dengan adanya klarifikasi ini, baik pihak pengelola parkir maupun pengunjung berharap agar masyarakat tidak lagi salah menafsirkan kejadian tersebut. RSUD Palabuhanratu juga diharapkan dapat terus meningkatkan pelayanan publik, termasuk dalam aspek kenyamanan dan keamanan parkir bagi para pengunjung rumah sakit.
(Ismet)
