NUSANTARANEWS - SUKABUMI
Para Siswa siswi SMAN 1 Parakansalak mewakili kelasnya masing-masing menampilkan karyanya di Pentas Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)" yang menampilkan tema "Gaya Hidup Berkelanjutan dan Bangunlah Jiwa Raganya" yang sangat memukau dan para Gurupun ikut terpukau atas karya murid-muridnya, pada Kamis 16/11/2023 di lapangan SMAN 1 Parakansalak
Kepala sekolah Didin Jamaludin mengatakan "keunggulan tema tersebut dalam meningkatkan kesadaran siswa terhadap perilaku bullying, baik antar teman sebaya maupun antara siswa dan guru, serta memupuk hubungan yang harmonis antar semua pihak di sekolah"
"Drama-drama yang dipentaskan adalah hasil kreativitas dan kerja keras siswa yang tidak hanya menjadi pemeran, tetapi juga sutradara dan produser dalam setiap aksi panggungnya. Guru hadir sebagai penilai kreativitas, sementara penghargaan diberikan kepada kelas dengan kinerja terbaik."paparnya
Lebih lanjut Didin mengungkapkan, "P5 bukan sekadar rangkaian acara formalitas saja, Melalui 8 drama yang ditampilkan, berbagai isu seperti moralitas, ghibah, bullying, pelecehan seksual, hingga narkoba diangkat dengan harapan siswa dapat memetik pelajaran positif dan menolak perilaku negatif ini di lingkungan masyarakat juga sekolah, khususnya di SMAN 1 Parakansalak."tutup Didin
Sementara Efendi, Ketua Panitia P5, menjelaskan "bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk membekali setiap siswa dengan life skills dan kemampuan survival di tengah masyarakat,Dalam konteks gaya hidup berkelanjutan, siswa ditantang untuk mengolah sampah menjadi produk yang bermanfaat, sambil menuntut kerjasama, berakhlak, dan kemandirian." ucapnya.
"Sementara dalam membangun jiwa raganya, mereka diajak untuk memperkuat kesehatan mental, sesuai dengan moto sekolah yang menyatakan bahwa di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat, harapan dari kegiatan ini adalah menyampaikan pesan moral kepada siswa dan masyarakat melalui drama yang ditampilkan. Semua siswa berkomitmen untuk tidak melakukan bullying, penyalahgunaan narkoba, serta perilaku negatif lainnya." tutup Efendi
Idris
