JBN.CO.ID ■ Awalnya, ada pernyataan Bupati Indah Putri Indriani (IDP) yang menantang 35 anggota DPRD Luwu Utara untuk memiliki desa binaan. Hal ini kemudian mendapat reaksi beragam dari beberapa legislator.
Pernyataan itu diungkap Bupati Indah lewat rilis pemberitaan dari situs resmi Pemda PORTALLUWUUTARAKAB.GO.ID.
Riswan Bibbi, anggota DPRD Kabupaten sekaligus ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luwu Utara mengatakan bahwa dirinya lahir dan besar di desa, dan rutin melakukan diskusi-diskusi kecil dengan warga tentang pembangunan desa.
"Tanpa ditantang, kami selalu bersemangat membina desa, tanpa harus lewat program-program resmi dengan menggunakan fasilitas negara," ujar Riswan Bibbi, Selasa (10/09/2019).
Senada dengan rekannya, Karemuddin, legislator senior dari partai PAN mengatakan pihaknya tidak perlu ditantang, karena selama ini dirinya membina desa jauh lebih baik.
"Makanya kami terpilih 3 kali, sudah banyak desa serta kelompok ekonomis berbasis pemuda dan rakyat yang menjadi binaan kami, silahkan di cek, saya akan tunjukkan, tapi takutnya di bilang pencitraan," ketus Karemuddin.
Karemuddin menegaskan jika dirinya adalah Bupati, maka ia bermalam di Kementerian dan di Dirjen agar bisa membawa banyak program masuk ke Luwu Utara untuk kesejahteraan masyarakat.
"Tantangan ini sudah kami lakukan sebelum Indah jadi Bupati Luwu Utara. Kami besar dari pengajian dan sudah ratusan kali kami berikan materi perbaikan karakter ummat sebelum kami duduk di DPRD," lanjutnya.
"Sudah banyak yang kami lakukan didesa tanpa harus tepuk dada, karena itu belum seberapa dibanding gaji yang dibayarkan kepada kami, dan sekali lagi itu bukan prestasi karena kami di bayar mahar untuk lakukan itu," tandasnya.
Memang, pernyataan Bupati yang akrab disapa IDP itu sempat dinilai "nyinyir" oleh sebagian anggota Dewan.
"Barangkali karena sebentar lagi mau Pilkada, jadi atmosfir batin agak sensetif. Bagi saya hal ini wajar saja jika rekan-rekan ada yang terusik dengan pernyataan IDP, kedepan menjadi koreksi bagi IDP agar lebih hati-hati menjaga lisan," ujar anggota Dewan yang enggan disebut jati dirinya.
■ Deddi Budiman