NUSANTARANEWS | GARUT – Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, didampingi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan, meninjau langsung lokasi musibah ledakan munisi Gupusmu III Puspalad yang terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Selasa siang.
Ledakan yang terjadi pada Senin (12/5) itu mengakibatkan 13 korban jiwa, terdiri dari 4 anggota TNI AD dan 9 warga sipil. Insiden ini terjadi saat proses pemusnahan munisi afkir milik TNI Angkatan Darat.
“Atas nama keluarga besar Kodam III/Siliwangi, kami mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada para prajurit TNI AD yang gugur. Mereka adalah prajurit berdedikasi tinggi. Kami juga turut berduka cita atas meninggalnya warga sipil,” ujar Pangdam Mayjen Dadang Arif Abdurahman di lokasi kejadian.
Proses penanganan korban telah dilakukan sejak kemarin. Tim forensik yang bekerja sama dengan berbagai instansi kini tengah mengidentifikasi korban yang belum dikenali. Kodam III/Siliwangi juga memberikan santunan kepada keluarga korban sebagai bentuk empati dan kepedulian.
Sementara itu, aparat TNI dan kepolisian masih melakukan sterilisasi di area ledakan guna memastikan tidak ada bahan peledak aktif yang tersisa. Pangdam menegaskan, saat ini area tersebut belum aman dan masyarakat dilarang mendekat demi keselamatan.
Penyebab pasti ledakan masih dalam proses penyelidikan oleh tim investigasi TNI AD. Pihak Kodam juga akan menyelidiki bagaimana warga sipil bisa berada di dekat lokasi yang selama ini dikenal sebagai area pemusnahan munisi milik BKSDA Garut dan berada jauh dari permukiman.
Pemerintah daerah dan aparat keamanan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta mematuhi arahan petugas selama proses evakuasi dan penyelidikan berlangsung. Diharapkan insiden serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.