NUSANTARANEWS | SUKABUMI – Upaya mitigasi bencana terus diperkuat di wilayah pesisir Kabupaten Sukabumi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi bersama tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan sosialisasi serta pelatihan relawan terkait operasionalisasi Early Warning System (EWS) berupa sirene peringatan dini tsunami, Kamis (25/9/2025).
Camat Palabuhanratu, Deni Yudono, mengatakan bahwa tahun ini akan dibangun dua menara sirene tsunami, masing-masing berlokasi di Kelurahan Palabuhanratu dan Desa Loji. "Hari ini tim BNPB hadir untuk melakukan sosialisasi sekaligus melatih relawan agar bisa mengoperasikan alat EWS. Ini merupakan bagian dari penguatan kesiapsiagaan masyarakat di wilayah pesisir," ujarnya.
Deni menambahkan, setiap tanggal 26 secara rutin dilakukan uji coba bunyi sirene sebagai bentuk pengingat tragedi tsunami Aceh tahun 2004 sekaligus sarana edukasi masyarakat. "Kecamatan Palabuhanratu sudah ditetapkan sebagai kecamatan tangguh bencana. Program Destana yang dulu kita usulkan kini sudah berjalan dengan dukungan skema bantuan BNPB," jelasnya.
Hal senada disampaikan Lurah Palabuhanratu, Yadi Supriadi. Ia menyebut pembangunan menara sirene merupakan hasil usulan dari masyarakat melalui program Desa Tangguh Bencana (Destana). "Alhamdulillah, usulan ini terealisasi karena Kelurahan Palabuhanratu adalah wilayah pesisir yang rawan tsunami. Maka, antisipasi peringatan dini menjadi kebutuhan penting. Nantinya setiap tanggal 26 akan ada uji coba sirene agar masyarakat terbiasa dan lebih siap," katanya.
Sementara itu, perwakilan BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng, menegaskan bahwa sirene dapat dioperasikan secara manual di lapangan oleh relawan Destana, sementara pengawasan utama tetap berada di BPBD. "Hari ini sirene sudah difungsikan. Ini murni untuk kepentingan masyarakat. Perlu diketahui, setiap tanggal 26 kita lakukan uji coba untuk memastikan alat berfungsi baik dan warga selalu siap," ujarnya.
Dengan adanya penguatan sistem peringatan dini ini, pemerintah berharap warga pesisir Palabuhanratu dapat merasa lebih aman dan memiliki kesiapan menghadapi potensi bencana tsunami di masa mendatang.
(Ismet)