LUWU POS ■ Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler membuka kegiatan Bursa Inovasi Desa (BID) Region II meliputi Kecamatan Malili dan Angkona.
Kegiatan Bursa Inovasi Desa ini dipusatkan di Aula Gedung Sipurusiang, Malili, Luwu Timur, Senin (22/07/2019).
Kehadiran Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler bersama Ketua Tim Penggerak PKK Luwu Timur, Puspawati disambut dengan pengalungan Bunga dan dilanjutkan peninjauan di lokasi acara bursa inovasi desa.
Ketua Panitia, Ayub Marthen Mengelo mengatakan Bursa Inovasi Desa dilakukan untuk membantu desa dalam meningkatkan kualitas kegiatan-kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat yang akan didanai oleh dana desa.
"Dengan menyajikan inspirasi dan alternatif pilihan kegiatan-kegiatan bagi pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat yang dinilai inovatif dan terbukti berhasil, "ujarnya.
Dikatakannya, pelaksanaan kegiatan BID tahun 2019 diselenggarakan ditingkat Kecamatan dan penyelenggaranya dilakukan dengan sistem klaster atau gabungan beberapa kecamatan dengan maksud agar memudahkan mobilisasi peserta dan efektifitas penyelengaraan BID.
Bupati Luwu Timur, MuhThorig Husler menyampaikan Program Bursa Inovasi Desa (BID) sebagai bagian dari pembinaan pemberdayaan masyarakat desa yang merupakan pengembangan dari proses menuju kearah yang lebih baik.
"Penyelenggaraan pemerintah desa dari masa ke masa terus mengalami penyesuaian yang didasarkan pada aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat terus menerus digali dan dilaksanakan untuk mendapatkan umpan balik yang signifikan bagi pertumbuhan demokrasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
"Untuk mengefektifkan perencanaan pembangunan desa maka para stakeholder perencana desa perlu mengembangkan wawasan yang inovatif. Salah satu caranya yaitu dengan belajar dari cerita sukses dan inovatif dari desa lainnya nantinya,"ujarnya.
(Humas/rls)
Bupati Luwu Timur, MuhThorig Husler menyampaikan Program Bursa Inovasi Desa (BID) sebagai bagian dari pembinaan pemberdayaan masyarakat desa yang merupakan pengembangan dari proses menuju kearah yang lebih baik.
"Penyelenggaraan pemerintah desa dari masa ke masa terus mengalami penyesuaian yang didasarkan pada aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat terus menerus digali dan dilaksanakan untuk mendapatkan umpan balik yang signifikan bagi pertumbuhan demokrasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
"Untuk mengefektifkan perencanaan pembangunan desa maka para stakeholder perencana desa perlu mengembangkan wawasan yang inovatif. Salah satu caranya yaitu dengan belajar dari cerita sukses dan inovatif dari desa lainnya nantinya,"ujarnya.
(Humas/rls)