• Jelajahi

    Copyright © NUSANTARA NEWS | Berita Nusantara News Hari Ini
    Nusantara News

    Follow us on

    Kongres Umat Islam Ke-VII, MUI Ingin Menegaskan Kiblat Bangsa

    SuaraSulawesi.com
    Kamis, 13 Februari 2020, 04:07 WIB Last Updated 2020-02-12T21:07:20Z
      Kongres Umat Islam Ke-VII, MUI Ingin Menegaskan Kiblat Bangsa

    JBN NEWS ■ Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan mengadakan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) Ke-VII di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, Sumatera.

    Program Kongres akan dimulai dengan kualitas terbaik di lima poin termasuk politik, ekonomi, hukum, pendidikan, dan kehidupan beragama dalam wadah negara yang terkait dengan republik Indonesia dan dunia.

    Kongres dengan tema "Strategi Perjuangan Umat Muslim Indonesia Mewujudkan Tanah Air yang Maju dan Beradab" ini dilakukan sebagai wujud praktik Islam Wasathiyyah yang menjadi berkah bagi semua alam.

    Ketua Komite Pengarah (SC) KUII VII, Buya Anwar Abbas menyampaikan, tujuan KUII VII secara khusus untuk menegaskan kembali kiblat bangsa.

    "Sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa yang terkandung dalam mukadimah (mukadimah) dan pasal-pasal UUD 1945 serta ajaran Islam," katanya di Gedung MUI Pusat, pada Rabu (12/02).

    Dalam KUII VII, kata Anwar abbas, MUI ingin merumuskan rencana dan strategi tentang bagaimana memaksimalkan peran umat Islam dalam berbagai bidang kehidupan, terutama ekonomi, politik, hukum, pendidikan dan budaya.

    Selain itu, MUI juga ingin mewujudkan peran umat Islam terbaik dalam mendukung cita-cita luhur agama Islam dan pengelola negara.

    Buya Anwar Abbas melanjutkan, KUII VII adalah target untuk memperkuat umat Islam Indonesia dalam menjaga kiblat bangsa. Dalam arahannya, pembangunan nasional selalu sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

    MUI dalam kegiatan ini juga ingin meningkatkan soliditas peran umat Islam lintas sektor dalam mewujudkan manfaat rakyat dan bangsa.

    "MUI telah menyusun strategi terbaik untuk perjuangan umat Islam Indonesia, bersama dengan perkembangan era digital yang ditandai oleh realitas gangguan dan norma yang berubah," katanya. (**)

    @JBN NEWS | Jaringan Berita Nasional 

    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU