• Jelajahi

    Copyright © NUSANTARA NEWS | Berita Nusantara News Hari Ini
    Nusantara News

    Follow us on

    Abah Embep, Sang Lengser Pelestari Tradisi di Hari Nelayan Palabuhanratu ke-65

    NUSANTARA NEWS
    Rabu, 21 Mei 2025, 22.24.00 WIB Last Updated 2025-05-22T00:04:34Z



    NUSANTARANEWS | SUKABUMI — Perayaan Hari Nelayan ke-65 yang digelar di Alun-alun Gadobangkong Palabuhanratu pada Rabu (21/5/25) berlangsung meriah dan khidmat. Acara yang sudah menjadi tradisi tahunan ini diisi dengan berbagai kegiatan seni budaya yang menggambarkan kekayaan kearifan lokal masyarakat pesisir.


    Salah satu tokoh sentral dalam perayaan kali ini adalah Asep Nurbagelar, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Abah Embep. Sosok sesepuh dan budayawan Palabuhanratu ini turut ambil bagian sebagai lengser, yakni tokoh pengatur jalannya acara di lapangan.


    "Saya kebetulan sebagai penulis naskah dan juga merupakan pelaku dalam hal ini, sebagai lengser. Lengser itu berfungsi sebagai pengatur di lapangan, dan Alhamdulillah berhasil dengan baik. Yang paling utama, seni tradisi itu tetap abadi dan mudah-mudahan ada regenerasi yang meneruskan jejak-jejak Abah dan tradisi seperti ini," ujar Abah Embep.


    Meskipun sempat khawatir karena cuaca yang mendung sejak pagi, acara tetap berjalan lancar hingga akhir. "Alhamdulillah tidak ada kendala, walaupun tadi sedikit agak khawatir dengan cuaca. Tetapi berkat ridho dari Allah SWT, acaranya berjalan dengan baik dan tidak ada masalah sama sekali," tambahnya.


    Abah Embep juga menyampaikan pesan khusus kepada generasi muda agar tetap memelihara dan melestarikan tradisi budaya yang telah diwariskan oleh leluhur. "Harapan saya kepada anak muda, khususnya yang ada di Palabuhanratu, tetap memegang tradisi lama. Karena tradisi ini merupakan salah satu budaya, dan budaya ini jangan sampai pudar. Sebab hidup ini tanpa budaya tidak akan sempurna. Junjung terus budaya," tegasnya.


    Perayaan Hari Nelayan ke-65 ini menjadi bukti nyata bahwa budaya lokal masih mendapat tempat di hati masyarakat dan tetap relevan untuk dilestarikan di tengah arus modernisasi.


    (Ismet)


    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU