NUSANTARANEWS | SUKABUMI – Anggota DPR RI Komisi VII dari Fraksi Partai Demokrat, H. Iman Adinugraha, SE., AKt., angkat bicara mengenai konflik bersenjata antara Iran dan Israel yang sempat memanas beberapa waktu lalu. Dalam keterangannya, Iman menyatakan keprihatinannya terhadap eskalasi kekerasan yang terjadi dan menyerukan pentingnya penyelesaian melalui jalur diplomatik.
"Saya sangat prihatin atas konflik berdarah antara Zionis Israel dan Iran. Dengan dalih apapun, serangan Israel terhadap Iran tidak dapat dibenarkan menurut hukum internasional. Di sisi lain, Iran mempertahankan harga dirinya sebagai bangsa. Alhamdulillah, setelah 12 hari, perang sudah mereda. Kita harap konflik seperti ini tidak terulang kembali," ujarnya.
Lebih lanjut, Iman menyoroti persoalan Palestina yang hingga kini belum menemukan titik terang. Ia menegaskan bahwa solusi dua negara (two-state solution) adalah langkah paling rasional dan damai dalam menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina.
"Konsep dua negara harus terus didorong. Palestina berhak menjadi negara merdeka dan hidup berdampingan secara damai dengan Israel serta negara-negara lain di Timur Tengah. Jika solusi ini tidak dijalankan, maka konflik akan terus berulang. Kita sangat prihatin, karena yang terjadi di Gaza hari ini adalah pembantaian yang tidak berperikemanusiaan," tegasnya.
Iman juga menyinggung posisi Indonesia dalam kancah geopolitik dunia. Sebagai negara non-blok yang menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif, Indonesia harus tetap proaktif dalam mendorong upaya perdamaian global.
"Indonesia tidak berpihak pada blok manapun, tapi kita memiliki tanggung jawab moral untuk menjembatani dan mendorong agar konflik diselesaikan melalui meja perundingan, bukan peperangan. Jangan sampai konflik ini meluas, apalagi sampai memicu Perang Dunia Ketiga. Jika itu terjadi, kehancuran besar termasuk perang nuklir bisa mengancam keberadaan umat manusia," kata Iman dengan nada serius.
Di tengah gejolak dunia, Iman menekankan pentingnya menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. Ia menilai bahwa stabilitas internal Indonesia sangat penting dalam menghadapi situasi global yang tidak menentu.
"Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat. Sebagai anggota DPR RI, kami juga turun ke daerah pemilihan untuk terus mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena kekuatan kita sebagai bangsa dimulai dari persatuan di dalam negeri," tutupnya.
Pernyataan Iman ini menjadi cerminan sikap Indonesia yang tegas terhadap agresi militer dan sekaligus menegaskan komitmen bangsa dalam mendukung perdamaian dunia.
(Ismet)