NUSANTARANEWS | SUKABUMI - Pengurus PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Kabupaten Sukabumi di duga menyelenggarakan Family Gathering ke Bali dengan dalih MUSDA. Adapun yang berangkat ke Bali yaitu perwakilan Pengurus PGRI tingkat Kecamatan 2 Orang terdiri dari Ketua dan Sekretaris.
Hal tersebut di ketahui mereka bukan melaksanakan MUSDA, tetapi jalan-jalan dengan membawa keluarganya masing-masing dalam rangka perpisahan kepengurusan PGRI Kabupaten Sukabumi menjelang masa baktinya habis. Dan kegiatan liburan pengurus PGRI Kabupaten Sukabumi ini diperkuat dengan adanya fhoto serta video liburan mereka di Bali pada status WhatApp salah satu oknum Pengurus PGRI Kabupaten Sukabumi. Diperkuat juga dengan adanya tulisan dalam pakaian seragam yang di kenakannya "Family gathering".
Adapun waktu pemberangkatannya mereka ke Bali itu dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Juni 2025 dini hari. Berdasarkan keterangan juga data yang kami dapatkan, Sebelum mereka berangkat sempat menyempatkan untuk mendokumentasikannya seraya menggaungkan yel-yel dengan semaraknya "PGRI Kabupaten Sukabumi jalan-jalan".
Keberangkatan pengurus PGRI Kabupaten sukabumi yang di duga liburan ke Bali tersebut di dampingi oleh pegawai Dinas Pendidikan, Kabid, Kasi dan para Staf. Semntara pengurus tingkat ranting / kecamatan itu hanya di wakili oleh ketua dan sekretaris ada juga sebagian yang membawa keluarganya.
Kegiatan ini tentunya jadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan besar setelah oknum PGRI mengunggah kebahagiannya di status WhatApp nya.
Saat awak Media mengkonfirmasi terkait kebenarannya melalui pesan WhatsApp kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang Nugraha mengatakan "Itu kegiatan yang dilaksanakan oleh PGRI dan dilaksanakannya di hari libur, mangga tiasa ditaroskeun ka Pengurus PGRI. Perkawis pegawai Disdik itu sebagai pengurus di PGRI", imbuhnya. Minggu (29/06/2025)
Ketua DPD Jajaran Wartawan Indonesia (JWI) Sukabumi - Raya, Lutfi Yahya menuturkan bahwasanya kalau kegiatan Family Gathering itu benar adanya seperti yang termuat dalam video dan foto-foto tersebut tentunya sangat ironis sekali. Organisasi PGRI adalah wadah pembinaan untuk para guru dan harus menjadi contoh yang baik mengingat dengan adanya surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor : 42/PK.03.04/KESRA, dimana didalamnya berisi tentang larangan kegiatan study tour oleh setiap satuan pendidikan, tapi Yang terjadi justru sebaliknya, Ini tentunya menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan besar bagi masyarakat.di samping itu ada beberapa unsur pejabat dinas pendidikan yang ikut berangkat ke Bali dimana saat itu masih hari kerja.ini sudah jelas ada dugaan pelanggaran kedisiplinan sebagai PNS. Pungkasnya
Lebih lanjut, Ketua DPD JWI Sukabumi - Raya menyampaikan, dugaan kami keberangkatan PGRI Kab. Sukabumi ke Bali itu hanya kegiatan serimonial dan kurang pantas dilakukan disaat pemerintah propinsi, para guru dibawah beserta masyarakat sedang berjuang dan berusaha untuk meminimalisir kegiatan-kegiatan pendidikan yang kurang berguna, kami menduga keberakatan mereka ada unsur-unsur kepentingan diantaranya kepentingan jabatan, mengingat kepengurusan masa periode sekarang sudah mau habis dan ada indikasi penggiringan untuk memilih calon ketua yang baru. Tegasnya.
Terkait dengan kejadian tersebut
awak Media pun kemudian melakukan konfirmasi terhadap Ketua PGRI Kabupaten Sukabumi melalui pesan WhatsApp. Ia pun menjawab "Nanti hari Selasa kita ketemu untuk menjelaskan semuanya", tuturnya.
Sementara di tempat terpisah
Sekjen Perkumpulan Pemimpin Redaksi Independent (PPRI) mengatakan bahwa PGRI sebagai wadah bagi para guru. Selain itu harus diingat bahwa PGRI memiliki beberapa peran yang sangat penting :
● Menyatukan seluruh guru dan tenaga kependidikan tanpa membedakan status, latar belakang, atau tempat tugas.
● Memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru, baik dalam hal peningkatan kompetensi, status kepegawaian, maupun perlindungan profesi.
● Memberikan ruang pengembangan profesi melalui pelatihan, seminar, workshop, dan kegiatan ilmiah lainnya.
● Menjadi saluran aspirasi bagi guru untuk menyampaikan pendapat, kritik, dan saran terhadap kebijakan pendidikan.
● Menguatkan rasa solidaritas di antara guru dan tenaga kependidikan sebagai bagian dari satu organisasi profesi yang kokoh.
● Dan PGRI juga menjadi mitra strategis pemerintah dalam merumuskan dan mengawal kebijakan pendidikan demi kemajuan bangsa.
"Jelas dalam aturan juga tercantum beberapa poin PGRI sebagai Wadah Guru - Guru seharusnya memberikan contoh, teladan, apalagi lagi panas panas nya isu Guru Honorer R3 Paruh waktu yang belum menemukan titik solusi buatnya seharusnya PGRI membantu Guru Honorer yang lagi berjuang demi masa depan dan kesejahteraannya, malahan ini Jalan - jalan staditur ke Bali, Bersenang - senang di atas penderitaan para guru honorer R3 yang menuntut dari paruh waktu ke penuh waktu,"kata Sekejen PPRI.
Miris sekali, yang kami pertanyaakan dari mana anggaran study tour atau Family Gathering PGRI Kabupaten Sukabumi ini?
Kami dari JWI dan PPRI akan menindaklanjuti ke tahap pelaporan kepada Gubernur Jawa Barat, PGRI Provinsi ataupun PGRI Pusat, Bupati dan DPRD Kabupaten Sukabumi agar menindak lanjuti ini. Tidak menutup kemungkinan kami pun akan membuat LAPDU ke Kejaksaan Tinggi agar dipertanyakan sumber anggarannya.
(Hahan Suhandi)