• Jelajahi

    Copyright © NUSANTARA NEWS | Berita Nusantara News Hari Ini
    Nusantara News

    Follow us on

    Yayasan Bale Budaya Kembangkan Bambu Laminasi: Dari Sukabumi untuk Pasar Dunia

    NUSANTARA NEWS
    Kamis, 31 Juli 2025, 22.05.00 WIB Last Updated 2025-07-31T15:05:18Z

     


    NUSANTARANEWS | SUKABUMI – Yayasan Bale Budaya terus mengembangkan upaya restorasi ekosistem dan penguatan ekonomi berbasis bambu di Kabupaten Sukabumi. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pengelolaan bambu petung melalui proses laminasi yang kini telah memasuki tahun kedua pelaksanaannya.


    Anom Yayan, selaku pengelola kebun bambu di bawah naungan Yayasan Bale Budaya, mengungkapkan bahwa potensi bambu petung sangat besar, baik secara ekologis maupun ekonomis.


     "Bambu itu pohon yang sangat bermanfaat. Dari akar sampai ujung daun bisa dimanfaatkan. Akar dan daun bisa jadi pupuk, batangnya bisa jadi material manufaktur, potongan kedua dan ketiga bisa dijadikan gelas dan souvenir berkelas," ujarnya.



    Produk utama yang dikembangkan saat ini adalah bambu laminasi yang memiliki nilai jual tinggi. Meski dipasarkan secara lokal, pembelinya justru didominasi oleh konsumen dari luar negeri.


    "Pemasarannya cukup menarik, meskipun produksinya lokal, konsumen kami justru didominasi oleh orang luar negeri," tambah Anom.


    Lebih lanjut, Anom menjelaskan bahwa bambu petung tidak hanya bernilai secara ekonomis, tapi juga berkontribusi besar terhadap pelestarian lingkungan. Jenis bambu ini diketahui mampu menumbuhkan mata air, menyerap polusi udara, serta menghasilkan tunas muda (iwung) yang dapat dikonsumsi dan telah menjadi bagian dari tradisi kuliner masyarakat Sunda.


    Meski upaya ini telah berjalan dua tahun, Anom mengakui bahwa dukungan langsung dari pemerintah masih minim.


     "Kolaborasi ada, tapi dukungan langsung dari pemerintah belum kami rasakan," tuturnya.



    Sementara itu, pegiat lingkungan Yan Sebastian, atau yang akrab disapa Opung, turut mendorong pemerintah agar lebih serius memberikan dukungan terhadap gerakan restorasi bambu ini.


     "Saya berharap pemerintah lebih proaktif dalam mendukung gerakan seperti ini. Bambu bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal keberlangsungan lingkungan dan budaya," tegasnya.


    Yayasan Bale Budaya berharap inisiatif ini dapat menjadi contoh dalam mengembangkan model ekonomi hijau yang berkelanjutan sekaligus memperkuat identitas budaya lokal melalui pemanfaatan bambu.


    (Budiman)

    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU