NUSANTARANEWS | BANTEN – Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, warga Kampung Lebak Picung, Desa Hegarmanah, Kabupaten Lebak, Banten, menggelar perayaan sederhana namun sarat makna. Di kaki Gunung Halimun yang sejuk, semangat nasionalisme warga terpancar saat mereka menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya diiringi musik tradisional lisung. Senin (11/8/25).
Lisung, alat penumbuk padi yang biasanya digunakan petani, kali ini menjadi pengiring irama kebangsaan. Suara tumbukan kayu yang berpadu harmonis menciptakan nuansa unik, membangkitkan rasa memiliki, dan menjadi simbol penghargaan atas jasa para pahlawan.
Mayoritas warga di kampung ini adalah petani kecil, banyak di antaranya penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH). Meski hidup sederhana, rasa syukur dan terima kasih mereka terhadap negara begitu tulus. "Kami bangga jadi orang Indonesia. Meskipun sederhana, kami merayakan kemerdekaan dengan sepenuh hati," ujar salah satu warga.
Menariknya, di tengah suasana politik nasional yang tengah memanas dengan isu ijazah dan pemakzulan wakil presiden, warga Lebak Picung tetap tenang. Mereka lebih memilih memusatkan perhatian pada perayaan kemerdekaan, membuktikan bahwa masyarakat akar rumput memiliki cara tersendiri untuk menjaga semangat persatuan.
Bagi warga, HUT ke-80 RI bukan sekadar momen seremonial, melainkan wujud rasa cinta tanah air yang terpatri di hati, diwariskan dari generasi ke generasi.
(Ismet)