• Jelajahi

    Copyright © NUSANTARA NEWS | Berita Nusantara News Hari Ini
    Nusantara News

    Follow us on

    Proyek RKB MIN 2 Sumedang: Miliaran Rupiah Mengalir, Keselamatan Pekerja Diabaikan?

    NUSANTARA NEWS
    Jumat, 03 Oktober 2025, 19.22.00 WIB Last Updated 2025-10-03T12:23:03Z

     


    NUSANTARANEWS | SUMEDANG – Pembangunan ruang kelas baru (RKB) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Sumedang, yang menelan anggaran lebih dari Rp 2,8 miliar, seharusnya menjadi simbol kemajuan dan perhatian terhadap pendidikan. Namun, yang terjadi justru sebaliknya: sebuah ironi yang mencoreng wajah pembangunan.

     

    Di tengah kucuran dana fantastis, para pekerja konstruksi terlihat beraktivitas tanpa perlengkapan keselamatan yang memadai. Tanpa helm, rompi, atau sabuk pengaman, mereka seolah menantang bahaya di setiap ayunan palu dan tumpukan semen. Keselamatan, bagi mereka, tampak seperti barang mewah yang tak terjangkau.

     

    Proyek yang dikerjakan oleh CV. Sukagalih dengan masa kontrak 135 hari kalender ini, berada di bawah pengawasan Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat. Namun, fakta di lapangan berbicara lain. Alih-alih menjadi contoh proyek yang profesional dan bertanggung jawab, yang terlihat adalah pengabaian terhadap hak-hak dasar pekerja.

     

    Ketika dikonfirmasi, Dede, selaku pelaksana lapangan, Pada Jumat (03/10/225), berdalih bahwa Alat Pelindung Diri (APD) sudah disediakan, tetapi para pekerja enggan menggunakannya. Alasan ini terdengar usang dan tidak memuaskan. Menyalahkan pekerja adalah bentuk cuci tangan yang tidak dapat diterima.

     

    Padahal, Undang-Undang Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017 dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2014 telah mengamanatkan bahwa keselamatan pekerja adalah prioritas utama. Namun, pengawasan yang minim membuat aturan ini seolah hanya menjadi hiasan di atas kertas.

     

    Pembangunan gedung dua lantai dengan enam ruang kelas ini seharusnya menjadi bukti komitmen terhadap keselamatan. Ironisnya, yang terlihat justru sebaliknya. Kontraktor seolah lupa bahwa nyawa manusia jauh lebih berharga daripada sekadar tumpukan material.

     

    Jika kondisi ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin proyek miliaran ini akan menghasilkan bangunan megah yang dibangun di atas fondasi yang rapuh, yaitu pengabaian terhadap keselamatan pekerja. Sungguh tragis jika kelak, generasi penerus bangsa belajar di ruang kelas yang dibangun dengan mengorbankan keselamatan para pembangunnya.

     

    Pembangunan seharusnya menjadi wujud nyata dari nilai-nilai kemanusiaan. Namun, di MIN 2 Sumedang, proyek ini justru menjadi cermin buram yang merefleksikan betapa mudahnya aturan dilanggar demi mengejar target dan keuntungan semata.


    (Endi Kusnadi)

    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU