• Jelajahi

    Copyright © NUSANTARA NEWS | Berita Nusantara News Hari Ini
    Nusantara News

    Follow us on

    Heboh! Video 51 Detik Diduga Perlihatkan Oknum Kepala Desa Tunjukkan Arogansi di Depan Massa PPDI, Terkesan Menantang Wartawan

    NUSANTARA NEWS
    Sabtu, 22 November 2025, 18.18.00 WIB Last Updated 2025-11-22T12:01:41Z

     


    NUSANTARANEWS | CIAMIS - Sebuah video berdurasi 51 detik mendadak viral di berbagai platform media sosial dan grup WhatsApp, Video tersebut memperlihatkan seorang pria berbaju lekmong dan berkacamata yang diduga kuat adalah AA, atau yang akrab disapa IO, seorang kepala desa di Kabupaten Ciamis. Cuplikan video itu memicu gelombang reaksi publik dan jurnalis karena dianggap menampilkan sikap arogan dan tidak pantas, terlebih dilakukan oleh seorang pejabat desa.


    Peristiwa itu terjadi di Aula Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, pada kegiatan audiensi Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI), Rabu (05/11/2025). Rekaman tersebut memperlihatkan AA berdiri di depan massa PPDI, mengeluarkan pernyataan lantang yang memicu kontroversi.


    Dalam video yang kini tersebar di grup grup WhatsApp, AA terdengar mengucapkan kata-kata bernada menantang.


    "Wartawan jeng aing! Tanggung jawab aing! Aing moal mundur ku wartawan! Diaduan ku aing!"


    Ucapan tersebut sontak memicu kecaman dari banyak pihak termasuk para jurnalis Pasalnya, sebagai seorang kepala Desa, pernyataan bernada provokatif semacam itu dinilai tidak mencerminkan etika seorang pemimpin publik.


    Hingga kini, maksud sebenarnya dari pernyataan AA dalam video tersebut belum diketahui secara jelas. Namun, gestur dan nada bicara yang terekam dinilai sebagian warganet sebagai bentuk arogansi jabatan.


    Video itu terus menyebar luas dan menimbulkan berbagai spekulasi mengenai latar belakang kejadian. Publik pun mendesak agar pihak berwenang melakukan klarifikasi dan mengambil langkah jika terbukti terjadi pelanggaran etika oleh seorang kepala desa.


    Belum ada keterangan resmi dari pihak kecamatan maupun organisasi PPDI terkait insiden tersebut.


    (Ismet)


    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU