• Jelajahi

    Copyright © NUSANTARA NEWS | Berita Nusantara News Hari Ini
    Nusantara News

    Follow us on

    Selamat jalan Antasari Azhar, Figur Tegas dan Jujur di Garis Depan Pemberantasan Korupsi

    NUSANTARA NEWS
    Senin, 10 November 2025, 19.45.00 WIB Last Updated 2025-11-10T12:45:53Z

     


    NUSANTARANEWS | JAKARTA — Dunia hukum dan gerakan nasionalis Indonesia berduka. Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2007–2009, H. Antasari Azhar, S.H., M.H., meninggal dunia pada Sabtu (8/11/2025) pukul 10.57 WIB, di usia 72 tahun.


    Kabar kepergian tokoh antikorupsi itu dikonfirmasi oleh kuasa hukumnya, Boyamin Saiman, yang membenarkan bahwa almarhum wafat setelah sempat dirawat karena kondisi kesehatan menurun.


    "Benar, Pak Antasari telah berpulang. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan keluarga diberi ketabahan," ujar Boyamin saat dikonfirmasi, Sabtu siang.


    Antasari Azhar dikenal publik sebagai sosok yang berani, jujur, dan teguh memegang prinsip selama memimpin lembaga antirasuah Indonesia. Di masa kepemimpinannya, KPK tampil garang dan berhasil menjerat sejumlah pejabat tinggi negara serta pengusaha besar tanpa pandang bulu.


    Namun perjalanan hidupnya tidak selalu mulus. Tahun 2009 menjadi babak kelam ketika ia terseret dalam kasus hukum yang sempat mengguncang kepercayaan publik. Meski begitu, seiring berjalannya waktu, banyak pihak tetap mengenangnya sebagai figur yang berani mengambil risiko demi keadilan dan integritas hukum.


    Jejak Perjuangan dan Kiprah Nasionalis


    Lahir di Pangkalpinang, 18 Maret 1953, Antasari menapaki karier panjang di bidang hukum hingga mencapai posisi puncak sebagai Ketua KPK. Selain dikenal di dunia hukum, ia juga merupakan alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)  organisasi yang membentuk karakter nasionalis dan semangat juang dalam dirinya.


    Bagi keluarga besar GMNI, kepergian Antasari meninggalkan luka mendalam. Dalam unggahan resmi DPD PA GMNI Jakarta Raya, organisasi tersebut menyampaikan duka cita mendalam:


    "Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Turut berduka cita atas berpulangnya H. Antasari Azhar. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga diberi ketabahan," tulis pernyataan resmi GMNI.


    Ungkapan belasungkawa juga datang dari berbagai kalangan, termasuk sahabat sekaligus juniornya, Bayu Sasongko, yang mengenang almarhum sebagai sosok penuh dedikasi.

    “Selamat jalan, senior terbaik kami. Engkau telah menorehkan teladan keberanian dan kejujuran yang akan selalu kami kenang," tulis Bayu di laman pribadinya.


    Dimakamkan di San Diego Hills


    Upacara persemayaman Antasari Azhar berlangsung di Les Belles Maisons E-10, Jakarta. Sejumlah tokoh hukum, aktivis, serta sahabat lama hadir memberikan penghormatan terakhir. Jenazah kemudian diberangkatkan menuju San Diego Hills Memorial Park, tempat peristirahatan terakhirnya.


    Bagi banyak pihak, Antasari bukan sekadar mantan pejabat tinggi negara, melainkan simbol keberanian melawan arus kekuasaan yang korup. Warisan moral dan semangat integritasnya tetap menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa.


    "Bang Antasari telah menutup perjuangannya di dunia dengan kepala tegak. Ia meninggalkan teladan bahwa kejujuran tak pernah lekang oleh waktu," ujar salah satu rekan sejawatnya.


    Kepergian Antasari Azhar menandai akhir perjalanan panjang seorang pejuang hukum dan nasionalis sejati. Namun nilai-nilai yang ia tanamkan akan terus hidup dalam semangat para penerus perjuangan antikorupsi di Indonesia.


    (Ismet)


    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU