NUSANTARANEWS | SUKABUMI - Ramai jadi sorotan publik terkait adanya isu bahwa Lembaga Pemasayarakatan (Lapas) Warungkiara bakal di demo mahasiswa dan aktivis dengan rentan waktu yang berbeda .
Hasil penelusuran awak media apa yang digaungkan aktivis dan mahasiswa mendesak Kementrian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mengaudit seluruh penggunaan APBN yang ada di Lapas warungkiara serta memeriksa PAD yang dihasilkan oleh koperasi atau pun pihak Lapas itu sendiri.
Apalagi ada dugaan kuat disana adanya kerjasama antara Lapas dengan pihak luar terkait pengelolaan hewan ternak .
Yang mana hal itu disampaikan Redi Endang Rohimat, Presidium Gerakan Masyarakat Kritis Bersatu (GMKB) kepada awak media .
Bahwa pihak Redi menyoroti dugaan adanya pelanggaran IPAL dan AMDAL yang dilakukan pihak Lapas terkait pembuangan limbah hewan ternak .
Tidak hanya itu Redi pun menduga keras bahwa adanya kelalaian dari sistem pengawasan yang dilakukan oleh Kalapas dengan adanya dugaan keras
Kebebasan penggunaan Handphone didalam lapas bahkan karena hal itu ada indikasi adanya jaringan jual beli barang haram didalam lapas warungkiara "cetus
Redi pun menambahkan bahwa asanya isue jual beli barang haram disana bukan hal baru namun seolah olah pihak Pemerintah tidak peduli akan hal itu apalagi disana diduga kuat juga ada indikasi banyaknya dugaan praktek pungutan liar terhadap para napi" Tegas Redi
Maka dengan hal itu GMKB akan menggelar aksi masa pada senin 15 Desember 2025 yang mana dengan tegas GMKB meminta Kalapas dicopot dan periksa serta terkait dugaan pelanggaran IPAL dan AMDAL GMKB pun mendesak .
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi , DLH provinsi jawabarat ,bahkan sampai KLHK untuk segera turun tangan dan melakukan pemeriksaan apalagi dengan dugaan bahwa limbah tersebut dibuang tidak sesuai ketentuan.pungkasnya
Hingga berita ini Diterbitkan Pihak Lapas Warungkiara Belum Bisa Dikonfirmasi.
Editor: Ismet


