• Jelajahi

    Copyright © NUSANTARA NEWS | Berita Nusantara News Hari Ini
    Nusantara News

    Follow us on

    TNI Tegaskan Guru dan Nakes di Yahukimo Tak Terlibat Satgas, Murni Tenaga Profesional

    NUSANTARA NEWS
    Senin, 07 Juli 2025, 19.35.00 WIB Last Updated 2025-07-07T12:35:38Z

     


    NUSANTARANEWS | JAKARTA – TNI menegaskan bahwa para guru dan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, adalah tenaga profesional yang tidak memiliki keterlibatan dengan aparat militer, menyusul penyerangan brutal oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) OPM yang menewaskan seorang guru dan melukai enam lainnya.


    Penegasan tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI), Mayjen TNI Kristomei Sianturi, pada Senin (7/7/2025) di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. 


    "Para guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di Distrik Anggruk maupun distrik lainnya di Kabupaten Yahukimo adalah tenaga profesional yang tidak berafiliasi dengan satuan tugas TNI. Mereka adalah warga sipil yang bekerja secara profesional, berdedikasi tinggi, dan murni bertugas untuk melayani masyarakat dalam bidang pendidikan dan kesehatan,” tegasnya.



    Penyerangan terhadap para tenaga pendidik dan medis tersebut terjadi dalam dua gelombang pada 21 dan 22 Maret 2025 di Distrik Anggruk, wilayah yang sebelumnya dikenal aman. Pada serangan pertama, sekitar 10–15 orang KKB menyerang pada pukul 16.00 WIT, disusul aksi kedua pada pukul 07.00 WIT keesokan harinya oleh delapan pelaku. Dalam kejadian kedua, guru bernama Rosalia Rerek Sogen meninggal dunia.


    Rosalia, alumnus Program Studi Matematika FKIP Universitas Nusa Cendana Kupang, dikenal sebagai pribadi cerdas, sederhana, dan penuh pengabdian. Sejak dikontrak resmi oleh Pemerintah Kabupaten Yahukimo pada 2021, Rosalia dengan setia mengajar di Distrik Anggruk. Ia berasal dari Larantuka Lewotala, Nusa Tenggara Timur, dan selama ini dikenal sebagai simbol ketulusan dan pengabdian tanpa pamrih di garis depan pendidikan Papua.



    Selain Rosalia, enam tenaga profesional lainnya turut menjadi korban. Tiga di antaranya mengalami luka berat dan tiga lainnya luka ringan. Insiden ini menuai duka mendalam dari berbagai pihak, termasuk TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat luas.


    Yayasan Serafim bersama Pemerintah Kabupaten Yahukimo juga menegaskan bahwa seluruh tenaga guru dan nakes yang ditempatkan di 33 distrik di wilayah itu adalah hasil seleksi ketat dan merupakan tenaga profesional yang tidak memiliki keterkaitan dengan aktivitas militer. Penugasan mereka semata untuk pelayanan publik dalam pendidikan dan kesehatan.



    TNI menyebut serangan terhadap para guru dan nakes ini bukan hanya bentuk kekerasan terhadap individu, namun juga merupakan kejahatan kemanusiaan yang menjadi ancaman serius bagi upaya percepatan pembangunan dan penguatan sumber daya manusia di Papua.


    "Negara hadir dan tidak akan tinggal diam. Kami bersama pemerintah daerah akan terus memberikan perlindungan maksimal agar para tenaga pendidik dan kesehatan dapat menjalankan tugas mulianya tanpa rasa takut," atutup Mayjen Kristomei.


    Editor: Ismet
    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU