• Jelajahi

    Copyright © NUSANTARA NEWS | Berita Nusantara News Hari Ini
    Nusantara News

    Follow us on

    Pemkot Sukabumi Gandeng Warga Tuntaskan Kawasan Kumuh Lewat Pusaka Awards

    NUSANTARA NEWS
    Rabu, 22 Oktober 2025, 14.25.00 WIB Last Updated 2025-10-22T07:26:06Z

     


    NUSANTARANEWS | SUKABUMI - ‎Melalui program Festival Penuntasan Kawasan Kumuh Awards atau Pusaka Awards 2025, Pemkot mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk bersama-sama menuntaskan persoalan kawasan kumuh secara berkelanjutan.



    ‎Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana menyebut, Pusaka Awards menjadi bentuk penghargaan bagi masyarakat yang berhasil mengubah wajah lingkungannya melalui kolaborasi dan inovasi lokal.

    ‎“Ini bukan sekadar lomba, tetapi gerakan sosial yang menumbuhkan rasa memiliki terhadap lingkungan.


    Pemerintah hadir bukan hanya sebagai fasilitator, tapi mitra masyarakat dalam menata kota,” ujarnya saat menyerahkan penghargaan kepada para pemenang di Kampung Sukuraga, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong, Selasa (21/10/2025).



    ‎Menurut Bobby, program ini berawal dari hasil penilaian sepanjang tahun 2024 yang menitikberatkan pada perencanaan dan pelaporan masyarakat dalam mengelola lingkungan.



    ‎“Hadiah Rp75 juta bagi pemenang digunakan langsung untuk memperbaiki kawasan tempat tinggal mereka. Jadi, manfaatnya terasa nyata dan berkelanjutan,” kata Bobby.



    ‎Selain Pusaka Awards, Pemkot juga menyiapkan sayembara pengelolaan sampah antar-kelurahan, yang bertujuan menemukan model inovatif pengelolaan sampah berbasis masyarakat.



    ‎“Setiap kelurahan ditantang menghadirkan ide penanganan sampah terbaik. Para pemenang akan mendapatkan mesin pencacah plastik agar programnya bisa berlanjut,” tambahnya.



    ‎Kepala Bappeda Kota Sukabumi Hasan Asari menjelaskan, program Pusaka telah menjadi bagian dari strategi besar Pemkot dalam menata permukiman dan meningkatkan kualitas hidup warga.



    “Ini sejalan dengan visi kota yang berkelanjutan dan berdaya saing. Kami bekerja lintas sektor, mulai dari PUTR, DLH, hingga Dinas Kesehatan, agar penanganan kawasan kumuh berjalan menyeluruh,” terangnya.



    ‎Hasan menambahkan, keberhasilan program ini sangat bergantung pada keterlibatan warga.

    “Tidak mungkin pemerintah bekerja sendiri. Karena itu, kami jadikan kolaborasi dan partisipasi warga sebagai indikator utama penilaian,” tegasnya.



    ‎Sementara itu, Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Frendy Yuwono menyebut, hasil program Pusaka mulai terlihat nyata.

    ‎“Dari data terakhir, kawasan kumuh di Kota Sukabumi kini tersisa sekitar 192 hektare. Tahun depan, Pemprov Jawa Barat juga akan membantu mempercepat penataan di Kelurahan Selabatu,” ungkapnya.



    ‎Frendy berharap, melalui keberlanjutan Pusaka Awards, kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan terus tumbuh.

    “Ketika masyarakat bangga terhadap lingkungannya, kota ini akan berubah bukan karena proyek, tapi karena semangat bersama,” tutupnya.


    (Sakur)

    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU