NUSANTARANEWS | BANTEN - Miris anggaran besar yang digelontorkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten melalui bidang Sumber daya air (SDA) .
Yang mana proyek dengan pagu anggaran mencapai 8,4 miliyar dilaksanakan oleh Cv.Putra Ciceri ini diduga keras hanya di jadikan ajang bancakan semata yang mana hasil pekerjaan yang jauh dari kata bagus bahkan malah terkesan asal asalan
Sehingga hal itu mendapatkan kritis tajam dari aktivis Laskar Pasundan Indonesia (LPI) yang mana Lpi melalui wakil ketua bidang investigasinya , Elang Abdi Negara mengatakan dengan tegas pihaknya meminta pekerjaan ini di evaluasi " cetus Elang
Yang mana apa yang di sampaikan Elang bukan lah tanpa dasar dengan adanya bukti visual hasil pekerjaan lapangan yang jauh dari kata kualitas mulai dari hasil pekerjaan sampai dengan kualitas material patut dicurigai apalagi ini anggaran besar
Untuk proyek Rehabilitasi jaringan irigasi D.I Cibinuangen yang tepatnya ada di wilayah kecamatan malingping ini sangat sangat menghawatirkan sehingga kami mendesak agar CV.Putra Ciceri di blacklist dan kerjaan di hentikan yang mana hal itu agar tidak ada kerugian negara yang terjadi pada hasil pelaksanaan kegiatan proyek ini jangan sampai ada dalih kelebihan bayar lagi soalnya PUPR Banten ini kerap pakai siasat itu" tegas Elang
Maka dengan adanya hal itu Lpi mendesak agar Gubernur Banten membongkar ulang hasil pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi dan kualitas dan juga memblacklist CV pemenang tender yang mana ada dugaan kerjaan ini di subconkan lagi dilapangan jika dilihat dari hasil pekerjaan.
Sehingga jelas pekerjaan ini perlu di evaluasi menyeluruh tidak hanya terkait teknis pekerjaan saja Lpi juga mendesak agar Kadis PUPR beserta seluruh Kabidmya untuk di evaluasi bahkan di ganti karena selama Kadis yang hari ini bertugas seolah olah anggaran APBD Banten inj hanya jadi ajang bancakan semata.pungkasnya
Terbitnya berita ini setelah melakukan konfirmasi kepada kepala bidang SDA PUPR Banten namun Kabid bukanlah pelayan publik sehingga tidak menjawab konfirmasi.
Editor: Ismet