NUSANTARANEWS | PAPUA - Operasi militer yang dilakukan oleh TNI di wilayah Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, pada Minggu pagi (19/10) berhasil melumpuhkan salah satu pimpinan kelompok bersenjata yang selama ini aktif melakukan aksi kekerasan di wilayah tersebut.
Dalam serangan presisi yang dilakukan pada pukul 06.00 WIT menggunakan sistem persenjataan modern dan teknologi pemantauan udara, Brigjen Lamek Alipky Taplo, yang dikenal sebagai Panglima Kodap XV Ngalum Kupel dari kelompok bersenjata TPNPB-OPM, dilaporkan tewas bersama tiga pengikutnya.
Keberhasilan ini menjadi pukulan telak bagi kelompok separatis bersenjata yang selama ini sering mengklaim melakukan perlawanan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui aksi kekerasan, penyerangan terhadap aparat, serta intimidasi terhadap warga sipil.
Menurut sumber militer, operasi ini merupakan bagian dari strategi penegakan hukum dan penindakan terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris domestik. Serangan dilakukan secara terukur, dengan mempertimbangkan kondisi medan dan meminimalkan risiko terhadap masyarakat sipil.
Pihak TPNPB melalui juru bicaranya kemudian mengumumkan "duka nasional", sebuah istilah yang dinilai lebih bersifat propaganda untuk membangun narasi bahwa mereka adalah korban. Namun, sumber keamanan menyebut bahwa pernyataan tersebut hanyalah upaya mempertahankan moral internal mereka setelah kehilangan tokoh sentral dalam struktur komando kelompok tersebut.
Pemerintah juga menegaskan bahwa pendekatan keamanan di Papua tetap akan berjalan beriringan dengan upaya pembangunan dan dialog, namun kelompok-kelompok bersenjata yang terus menggunakan kekerasan akan ditindak secara tegas sesuai hukum yang berlaku.
(Ismet)