NUSANTARANEWS | SUKABUMI – Musala yang juga difungsikan sebagai madrasah di Kampung Ciwangun, Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mendapat bantuan 50 mushaf Al-Qur'an dari relawan Komunitas Pendaki Gunung Gegerbitung. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk dukungan atas inisiatif Bripka Luthfi Herdiansyah, Bhabinkamtibmas Desa Karangjaya, yang merenovasi musala tersebut menggunakan dana pribadi dari gajinya.
Ketua Komunitas Pendaki Gunung Gegerbitung, Toni Hartono, mengungkapkan bahwa pembangunan musala yang juga difungsikan sebagai madrasah ini sudah menjadi agenda Bripka Luthfi jauh sebelum viral di media sosial. Renovasi dilakukan setelah Bripka Luthfi melakukan asesmen ke wilayah terpencil.
"Sudah lama beliau aktif membantu masyarakat, bahkan sebelum viral. Ketika melihat kondisi madrasah yang hampir roboh, beliau langsung tergerak untuk merenovasinya. Kini setelah musala bisa digunakan kembali, kami ingin berkontribusi lewat penyaluran bantuan kemanusiaan," ujar Toni kepada awak media, Sabtu (17/5/2025).
Selain memberikan mushaf Al-Qur'an, Komunitas Pendaki Gunung juga menyalurkan bantuan berupa karpet dan kegiatan sosial lainnya seperti Jumat Berkah. Toni menyebutkan, kondisi bangunan sebelum direnovasi sangat memprihatinkan.
"Bangunannya sudah tidak layak, bahkan bisa dikatakan hampir roboh. Saat anak-anak sedang mengaji dan turun hujan, air masuk ke dalam ruangan. Melihat kondisi itu, Pak Babin tergerak hatinya. Kini, madrasah tersebut sudah bisa dipakai dengan layak," tambahnya.
Sementara itu, Bripka Luthfi Herdiansyah mengaku terharu atas kepedulian para relawan yang telah mendonasikan 50 mushaf Al-Qur'an ke madrasah yang ia bangun.
"Saya mewakili warga Kampung Ciwangun sangat berterima kasih atas bantuan ini. Al-Qur’an memang sebelumnya ada, tapi banyak yang sudah sobek dan tidak layak pakai. Semoga amal ibadah para relawan diterima oleh Allah SWT," ujar Bripka Luthfi.
Pantauan di lokasi menunjukkan, masyarakat masih membutuhkan bantuan tambahan, terutama untuk pembangunan tempat wudhu dan penyediaan sumber air bersih. Saat musim kemarau, warga terpaksa mencari air hingga ke aliran sungai kecil yang cukup jauh dari permukiman.
(Ismet)