NUSANTARANEWS | JAKARTA – Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) menerima kunjungan kehormatan dari Delegasi Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste di Markas Besar Bakamla RI, Jakarta, pada Jumat (17/10). Delegasi dipimpin oleh Deputy Head of Mission, Matthew Downing, dan disambut oleh Direktur Kerja Sama Laksma Bakamla Askari P.S.C., S.Ikom., M.Sc., M.A., serta Direktur Hukum Laksma Bakamla Fenny Akwan, S.H., M.H.
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat dan produktif ini membahas peluang kerja sama strategis antara Bakamla RI dan Pemerintah Inggris di bidang keamanan dan keselamatan maritim. Kedua pihak saling bertukar pandangan mengenai peningkatan Maritime Domain Awareness (MDA), khususnya dalam pengawasan terhadap aktivitas kapal tanpa asuransi dan praktik transshipment energi ilegal yang dinilai berpotensi mengganggu stabilitas kawasan perairan Asia Tenggara.
Laksma Askari menyampaikan bahwa Bakamla RI terus memperkuat pengawasan laut nasional melalui penerapan National Maritime Security System (NMSS) di 35 kota di seluruh Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan kapasitas dan pertukaran informasi maritim.
“Kerja sama dengan Inggris, khususnya melalui Joint Maritime Security Centre (JMSC) dan Department for Transport (DfT), sangat relevan untuk mendukung peningkatan kesadaran domain maritim Indonesia. Kami menyambut baik kolaborasi ini untuk mendorong keamanan dan keselamatan laut di kawasan,” ujar Laksma Askari.
Delegasi Inggris terdiri dari perwakilan beberapa lembaga penting, termasuk Foreign, Commonwealth & Development Office (FCDO), Department for Transport (DfT), serta Joint Maritime Security Centre (JMSC). Hadir pula perwakilan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, seperti Matthew Perrement (Deputy Head Foreign & Security Policy Team) dan Nova Nari (Political Assistant).
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara Royal Navy dan Indonesia Maritime Information Centre (IMIC) Bakamla RI pada Juli 2025, yang membahas koordinasi informasi maritim dan pertukaran data pengawasan kapal di wilayah strategis Indonesia.
Sebagai hasil dari pertemuan, kedua pihak sepakat untuk menjajaki langkah konkret dalam memperkuat kerja sama teknis, termasuk penyelenggaraan High Level Meeting, pelatihan peningkatan kapasitas, serta berbagi data situasional guna memperkuat keamanan maritim di kawasan.
(Ismet)